Contoh Tes Kraepelin, Penilaian, dan Tips Cara Mengerjakannya Agar Lolos Psikotes
Tes Kraepelin sering muncul dalam proses rekrutmen kerja dan seleksi karyawan. Meskipun terlihat sederhana, tes ini mampu mengukur konsentrasi, ketahanan kerja, dan stabilitas emosi seseorang. Agar bisa mengerjakan tes ini dengan percaya diri, penting untuk memahami cara kerja, sistem penilaian, dan tips suksesnya.
Di bawah
ini, kamu akan menemukan penjelasan lengkap mengenai Tes Kraepelin,
mulai dari pengertian, contoh soal, cara mengerjakan, hingga strategi agar
hasilnya maksimal.
Apa Itu Tes Kraepelin?
Tes Kraepelin—dikenal juga sebagai Tes Koran—adalah
salah satu jenis psikotes kerja yang dirancang untuk menilai ketahanan
mental, fokus, serta kemampuan berpikir cepat dalam tekanan. Tes ini diciptakan
oleh psikiater Jerman, Emil Kraepelin, pada awal abad ke-19, kemudian
disempurnakan oleh Dr. Richard Pauli dan rekan-rekannya agar dapat digunakan
dalam proses rekrutmen.
Dalam pelaksanaannya, peserta akan diberikan lembar
kertas berisi angka acak 0–9 yang disusun dalam 40–45 kolom dan puluhan
baris. Tugas kamu adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan secara
vertikal dalam batas waktu tertentu, biasanya sekitar 20 menit,
tanpa jeda.
Tujuan Tes Kraepelin
Tes ini tidak menilai benar atau salah, melainkan mengukur
aspek berikut:
- Ketahanan
Kerja: Seberapa konsisten kamu bekerja di bawah tekanan dan kondisi
monoton.
- Konsentrasi:
Kemampuan mempertahankan fokus dalam waktu lama.
- Stabilitas Emosi: Cara kamu mengelola stres dan
tekanan waktu.
- Kecepatan
dan Ketelitian: Seberapa cepat dan tepat dalam memproses informasi
sederhana.
Hasil tes menjadi pertimbangan penting bagi HRD dalam
menilai apakah kandidat mampu menghadapi pekerjaan dengan tekanan tinggi
dan ritme cepat.
Perbedaan Tes Kraepelin dan Tes Pauli
Tes Kraepelin sering dianggap mirip dengan Tes Pauli,
padahal keduanya memiliki beberapa perbedaan penting:
|
Fitur |
Tes
Kraepelin |
Tes Pauli |
|
Arah
Pengerjaan |
Dari atas
ke bawah |
Dari bawah
ke atas |
|
Ukuran
Kertas |
A4 atau F4
(memanjang) |
Setara kertas
koran |
|
Jumlah
Kolom |
Sekitar 40
kolom |
Lebih dari 40
kolom |
|
Waktu
Pengerjaan |
±20 menit |
±60 menit |
Perbedaan format dan durasi membuat Tes Pauli terasa lebih
panjang dan melelahkan dibandingkan Tes Kraepelin.
Cara Mengerjakan Tes Kraepelin
Agar tidak kebingungan saat tes berlangsung, pahami
langkah-langkah berikut:
- Mulai dari atas ke bawah dalam setiap kolom angka.
- Jumlahkan dua angka berurutan,
lalu tulis hasilnya di antara kedua angka tersebut.
- Jika
hasil penjumlahan dua digit (misalnya 12), tulis hanya angka terakhir
(misal 2).
- Setiap
kolom memiliki batas waktu ±30 detik sebelum berpindah ke kolom
berikutnya.
- Jika
terjadi kesalahan, cukup coret jawaban dan tuliskan angka yang benar di
sampingnya.
Contoh sederhana:
Kolom angka:
5
7
Penjumlahan: 7 + 5 = 12 → tulis 2 di
sampingnya.
Sistem Penilaian Tes Kraepelin
Penilaian tes ini tidak hanya melihat jumlah baris yang
selesai, tetapi juga beberapa aspek penting:
- Kecepatan:
Seberapa banyak baris angka yang berhasil dijumlahkan dalam waktu
tertentu.
- Ketelitian:
Seberapa minim kesalahan perhitungan.
- Konsistensi:
Apakah kecepatan tetap stabil dari awal hingga akhir tes.
- Ketahanan
Mental: Apakah performa menurun akibat kelelahan atau tetap stabil.
- Motivasi:
Terlihat dari semangat menyelesaikan tes meskipun ada kesalahan.
Biasanya, hasil akan ditampilkan dalam bentuk grafik.
- Garis
Stabil: Menunjukkan fokus dan ketahanan kerja baik.
- Garis Naik: Performa meningkat seiring
waktu, tanda adaptasi cepat.
- Garis
Turun: Indikasi kelelahan atau penurunan konsentrasi.
- Fluktuatif:
Menandakan ketidakstabilan emosi atau kesulitan mengelola tekanan.
Tips Sukses Mengerjakan Tes Kraepelin
Untuk mendapatkan hasil optimal, lakukan persiapan berikut:
- Latihan
Rutin
Cobalah latihan soal penjumlahan angka seperti pada Tes Kraepelin agar terbiasa dengan format dan kecepatan. - Jaga Ritme Kerja
Jangan terburu-buru di awal. Kerjakan dengan kecepatan stabil agar tidak cepat lelah. - Perhatikan
Instruksi
Dengarkan arahan pengawas dengan teliti, terutama saat berpindah kolom. - Bawa
Alat Tulis Cadangan
Siapkan pensil atau pulpen lebih dari satu untuk mengantisipasi kendala teknis. - Istirahat yang Cukup
Tidur cukup malam sebelum tes agar konsentrasi tetap terjaga. - Tetap
Tenang
Jika melakukan kesalahan, jangan panik. Coret jawaban yang salah dan lanjutkan ke angka berikutnya.
Kesimpulan
Tes Kraepelin adalah psikotes penting dalam proses
rekrutmen yang mengukur fokus, ketahanan mental, dan konsistensi kerja.
Dengan memahami cara mengerjakan, sistem penilaian, dan menerapkan tips di
atas, kamu dapat menghadapi tes ini lebih percaya diri.
Persiapan yang matang akan meningkatkan peluangmu untuk
lolos ke tahap seleksi berikutnya. Jadi, mulailah berlatih dan siapkan fisik
serta mental sejak sekarang agar sukses menghadapi Tes Kraepelin.
Posting Komentar untuk "Contoh Tes Kraepelin, Penilaian, dan Tips Cara Mengerjakannya Agar Lolos Psikotes"